Mediapertiwi,id,Labuhan Batu-Muhammad Ramadoni Rambe yang merupakan anak yatim piatu warga Jln Karya Bakti Kelurahan Ujung Bandar Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhan Batu, telah mengalami tindak pidana pengeroyokan dan penculikan yang diduga dilakukan oleh Muhammad Guphi, Khairil Anwar, Bambang Sapi'i, dan kawan-kawannya.
Dugaan Pengeroyokan dan penculikan tersebut terjadi pada hari Rabu dini hari tanggal 19 Maret 2025 sekira pukul 01.40 WIB, Lokasi kejadian pengeroyokan di beberapa tempat salah satunya di depan kantor Bupati Labuhan Batu Kelurahan Ujung Bandar Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhan Batu.
Muhammad Tua Parlindungan adik dari Muhammad Ramadoni Rambe kepada awak media menjelaskan kronologinya, "Assalamualaikum pak, jadi saya ingin menjelaskan kronologi yang saya tau.
Awalnya abang ku pergi dari rumah mau tidur di tempat kerjanya, (Tempat pencucian Mobil Dorsemer kinclong-red) pukul 01.20 malam dini hari. Gak berapa jam dia keluar dari rumah ada salah satu temannya datang kerumah saya, dapat info kalau abang saya dipukulin oleh beberapa orang didepan kantor Bupati Labuhan Batu, alasannya karena abang saya dituduh maling tanpa adanya bukti yang berlaku.
Datang lah saya ke TKP tempat abang saya dipukuli, saya lihat posisi abang saya udah bonyok dan tak berdaya lagi. Lalu saya mau tau secara langsung dan ingin menjelaskan pada orang-orang apa yang sebenarnya terjadi. Tiba-tiba ada salah satu warga yang nyuruh saya pulang saja, dari pada saya juga dipukuli disitu.
Karena saya juga takut dipukuli karena saya gak tau apa-apa, terpaksa saya pulang dan meninggalkan abang saya disitu. Sesudah saya pulang selang beberapa jam sekitar jam 03.45 WIB dini hari, warga bersama Abang saya datang kerumah ingin mencari barang bukti yang katanya dicuri oleh abang saya, tapi tidak ada ditemukan sama sekali barang bukti tersebut.
Dan disaat itu ada satu orang yang memukul kepala abang saya atas nama Muhammad Guphi menggunakan kayu serta menampar mukanya, menyeretnya dan memaksa memberi tahu barang yang dicurinya.
Karena ngak tahan lagi dia dipukuli, terpaksa dia ngomong barangnya ada disana sama temannya di Ajamu, padahal yang aslinya itu tidak bener. Karena dia dipaksa terus ngaku, setelah dia sudah ngomong barangnya ada dikawannya sana (Di Ajamu-red). dibawak lah lagi dia keluar dari rumah saya dengan cara di seret oleh warga yang datang kerumah saya.
Saya melihat Abang saya sudah tidak ada lagi harga dirinya di perlakukan seperti binatang di depan mata kepala saya tanpa berprikemanusiaan, dan setelah itu satu hari saya ngak dapat kabar dari dia lagi." Terangnya. Rabu (19/3/2025).
Sekitar jam 10.09 WIB, Kota Dingin br Harahap warga desa Sei Penggantungan Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, memberi informasi kepada awak media bahwa telah datang kerumahnya delapan orang diantaranya Muhammad Ramadoni Rambe yang diduga korban pengeroyokan dan penculikan dengan keadaan tangan diikat, beberapa luka gores dan lebam-lebam di beberapa titik organ tubuhnya, bersama terduga pelaku antara lain di ketahui atas nama Muhammad Sapii, Khairil Anwar Rambe, Muhammad Guphi, Rizky dan Tiga teman lainnya.
Di rumah Kota Dingin br Harahap tersebut Pemimpin Redaksi media aspirasinasional.com sempat bercerita dengan Khairil Anwar Rambe salah satu terduga pelaku pengeroyokan dan penculikan via video call WhatsApp.
Khairil Anwar Rambe mengatakan tujuan kedatangannya bersama kawan-kawannya ke kediaman Kota Dingin br Harahap ialah untuk Mengkonfrontir pernyataan (berhadapan langsung dan terlibat dalam pertikaian dengan pihak lain terkait pernyataan tersebut), Muhammad Ramadoni Rambe dengan temanya yakni anak dari Kota Dingin br Harahap atas tuduhan pencurian mereka.
Didalam pembicaraan tersebut Khairil Anwar membantah telah melakukan pengeroyokan dan penculikan . "Kami kemari bang cuman mau Mengkonfrontir pernyataannya (Muhammad Ramadoni Rambe-red) sama anak ibu ini. Kami gak ada mengeroyok dia." Ucap Khairil Anwar Rambe saat vidio call WhatsApp.
Pembicaraan Video call WhatsApp Pemimpin Redaksi media aspirasinasional.com Muhammad Yusup Harahap lanjut ke Muhammad Ramadoni Rambe di dalam pembicaraan tersebut Muhammad Ramadoni Rambe membantah telah melakukan pencurian.
Muhammad Ramadoni Rambe mengaku terpaksa mengakui tuduhan Muhammad Sapi'i, Khairil Anwar Rambe, Muhammad Guphi, Rizky dan kawan-kawannya, karena sudah tidak tahan lagi di siksa sehingga ia mengarang bahwasanya uang hasil pencurian tersebut senilai 70 juta ia serahkan kepada temannya inisial NN (20tahun) anak dari Kota Dingin br Harahap.
Muhammad Yusup Harahap juga sempat menyarankan agar tangan Muhammad Ramadoni Rambe yang diikat oleh Muhammad Sapi'i, Khairil Anwar Rambe, Muhammad Guphi, Rizky dan Tiga teman lainnya, untuk dibuka. Di bantu saudari dari Kota Dingin br Harahap akhirnya tangan Muhammad Ramadoni Rambe yang ikatpun di buka.
Kepada Muhammad Yusup Harahap Pemimpin Redaksi media aspirasinasional.com Muhammad Ramadoni Rambe mengakui telah di keroyok dan di culik oleh Muhammad Sapi'i, Khairil Anwar Rambe, Muhammad Guphi, Rizky dan beberapa temannya dengan memukul menggunakan kayu, menampar, menendang, menginjak-injak, menyeret dan mengikat kedua tangannya. Ia juga mengaku di culik dari tanggal 19 Maret 2025 sekira pukul 01.30 WIB dini hari sampai tanggal 20 Maret sekira pukul 03.00 WIB dini hari lebih dari 1×24 jam baru bisa beristirahat dan bebas dari tekanan Muhammad Sapi'i, Khairil Anwar Rambe, Muhammad Guphi, Rizky dan beberapa temannya.(Myh).
Post a Comment