Piagam Jakarta Dalam Konteks Anti Islamophobia Di Indonesia Menurut Prof. Eggy Sudjana
Oleh : Jacob Ereste
Mediapertiwi,id-Aspirasi Channel podcast terkait dengan Dekrit Presiden Tahun 1959 terkait dengan pengukuhan Anti Islamophobia yang telah menjadi resolusi PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) pada 15 Maret 2022 untuk masuk dalam kalender nasional dan menjadi hari libur resmi di Indonesia setiap tanggal tersebut.
193 negara sepakat menanda tangani resolusi Anti Islamophobia tersebut, mengapa negara dan bangsa Indonesia tidak menyambutnya dengan antusias dan gegap gempita, tandas Wati Salam Sewapi, Ketua Aspirasi Emak-emak Indonesia yang merinci berbagai perlakuan di berbagai negara yang tidak bersahabat dengan umat Islam, khususnya di Indonesia dan umumnya di dunia.
Kekisruhan terhadap Piagam Jakarta yang dicoret dari naskah UUD 1945, merupakan bagian dari anti Islamophobia di Indonesia. Sehingga konsep Pancasila pun disebut Ketuhanan Yang Maha Esa untuk meralat konsep dalam UUD 1945 seperti yang ada sekarang. Dan hari lahirnya Pancasila pun dibuat Keppres (Keputusan Presiden) pada 1 Juni oleh Presiden Joko Widodo. Padahal, Pancasila yang benar itu lahir pada 28 Agustus 1945, tandas Eggy Sudjana.
Dalam konteks 5 Juli 1959 -- 65 tahun silam itu -- kita patut menghargai sikap Soekarno -- yang ingin memberlakukan Piagam Jakarta, tandas Eggy Sudjana mengakhiri paparannya.
Menteng, 5 Juli 2024 .
Post a Comment