Ketika Listrik Mati Di Kota Metro Lampung, Teriakan Emak-emak Menggema Sampai Tugu Monas Jakarta
Oleh:Jacob Ereste
Mediapertiwi,id,-Ketika listrik di Kota Metro, Lampung berulang kali mati, teriakan Emak-emak sampai juga ke silang Monas Jakarta, meski tak sempat masuk Istana untuk didengar keluh kesah warga masyarakat yang ada di daerah. Padahal, listrik itu mati sekedar mengisyaratkan bila bahan bakar yang harus dipasok belum juga datang, akibatnya listrik jadi biar-pet macet. Boleh jadi juga stock batubara di Tarahan ikut habis terjual ke luar negeri, lantaran harganya yang lumayan miring bisa memberi keuntungan yang tak terkira jumlahnya.
Sudah dua hari ini, kata Ibu Ros Imani berteriak lewat whatsapp-nya hari Senin malam, 5 Juni 2024. Dia tak hanya takut pada pebcoleng yang akan memanfaatkan suasana gelap gulita itu, tapi ingin masak nasi dan merebus daun singkong pun kompor listriknya tak bisa digunakan. Bahkan hendak menyambangi pasar pun untuk membeli panganan siap saji tak bisa dilakukan. Sebab sepeda motor listriknya tak punya setrum, alias harus digues dengan susah payah.
Untung saja, sisa batre di hang phone genggamnya masih tersisa, sehingga bisa mengumpulkan anak cucu dan saudara dekatnya ikut berjaga disekitar rumah.
Maklumlah, kondisi ekonomi yang sedang susah dan morat marit sekarang ini, tindak kejahatan pencurian -- bahkan perampasan hingga pembegalan -- semakin marak. Apalagi pada suasana gelap gulita, saat terang benderang saja pencoleng cukup banyak yang bergentayangan.
Celakanya, ketika listrik mati mendadak tanpa pemberitahuan banyak orang jadi panik, lantaran sikap ketergantungan pada listrik sudah nyaris total pasrah bongkotan. Lha, mulai dari mesin, pompa sampai setrika saja sudah lillah taala kepada listrik. Belum lagi dispenser, kompor listrik hingga pengusir nyamuk listrik, total semua telah pasrah kepada colokan listrik yang tergantung hampir di semua sudut rumah.
Artinya, ketika listrik mati sampai dua hari berturut-turut dalam skala waktu yang tak menentu lamanya, maka ingin mandi pun dan berwudhu hendak sembahyang jadi terancam ditunda. Maka itu tak aneh bila teriakan Emak-emak bisa lebih lantang sampai ke Tugu Monas agar bisa memantul ke Istana, sehingga Presiden dapat melakukan langkah yang bijak, mencari penyebab apa gerangan duduk persoalannya. Karena siapa tahu petugas PLN di Lampung pun sedang melakukan unjuk rasa juga ingin memperbaiki nasib mereka yang tak kunjung sejahtera seperti rakyat kebanyakan.
Pendek kata, berbagai kemungkinan itulah yang ingin aku jelaskan kepada Emak-enak di Metro Lampung yang lebih perduli ketimbang Bapak-bapaknya yang terkesan tak resah dan tidak gelisah membayangkan anak dan istrinya tak bisa mandi lantaran listrik mati atau biar-pet tak jelas apa penyebabnya.
Jakarta, 6 Juni 2024
Post a Comment