Jalan Poros Mataiwoi - Abuki Diduga Gagal Kontruksi, Perak Sultra: Aparat Penegak Hukum (APH) Harus Bertindak.
Mediapertiwi,id,Konawe-Pembangunan proyek jalan poros mataiwoi - abuki yang ditangani oleh PT. Elfatih Arsa Putra kembali menuai sorotan tajam dan menjadi polemik, sebab proyek tersebut diduga telah gagal kontruksi yang mengharuskan adanya rehabilitasi dini yang dilakukan oleh pihak kontraktor.
Diketahui anggaran proyek tersebut senilai 18 milliar rupiah yang berasal dari APBD Provinsi DAK Tematik PKSPP, dana tersebut dinilai cukup fantastis untuk membangun jalan dengan panjang 4,5 kilometer, yang dikerjakan pada tahun 2023 yang dimulai dari desa arubia hingga desa epea kecamatan abuki kabupaten konawe.
Ketua umum perserikatan aktivis sulawesi tenggara hebriyanto moita dalam rilisnya yang diterima media ini Kamis 20 Juni 2024 menyampaikan bahwa proyek peningkatan jalan mataiwoi - abuki diduga kuat telah mengalami gagal kontruksi.
Sebab, jalan yang masih seumur jagung telah mengalami kerusakan yang cukup parah dan dibeberapa titik telah terjadi deformasi bentuk yang dapat menyebabkan kerusakan dini serta join aspal (sambungan) tidak rapih, artinya pihak kontraktor terkesan tidak menunjukan bahwa mereka sebagai ahli atau profesional dalam bekerja berdasarkan profesi. Jelas Hebri
"Sehingga sangat disayangkan, hampir disepajang jalan mulai dari desa arubia hingga desa epea telah terjadi aligator crack (retak kulit buaya), yang kami sinyalir akan terus terjadi akibat pola pekerjaan yang diduga tidak sesuai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis atau kegagalan mutu dengan tanah dasar dibawah permukaan kurang stabil". Sesal Hebri
bahkan didesa epea, didapati retakan aligator crack yang hanya berkisar 10 meter dari retakan satu dan yang lain, penomena tersebut menunjukan bahwa proyek tersebut "diduga" memang telah gagal kontruksi, padahal diketahui finishing pembangunan proyek jalan poros mataiwoi - abuki baru berjarak 6 bulan setelah provisional hand over (PHO). Papar Hebri pemuda asli konawe
Lebih ironisnya lagi, ratusan meter badan jalan yang berada tepat didesa epea telah dilakukan pembongkaran secara menyeluruh, hal itu diduga disebabkan karena terjadinya kerusakan yang sangat parah yang mengharuskan dilakukannya rehabilitasi dini dan terdapat banyak bekas pengujian core drill yang kami duga akibat adanya indikasi perbedaan spesifikasi. Tutup Hebri .(Hbr) .
Post a Comment