Kepongahan Liar Yang Membuat Kerusakan di Bumi
Oleh:Jacob Ereste
Mediapertiwi,id-Pada berbagai tempat dan kesempatan, terlalu banyak orang yang merasa telah mengetahui serta memahami banyak hal yang dia duga penuh keyakinan tidak diketahui orang lain. Akibatnya hasrat untuk pasang omong dan ngebacot sendiri selalu mendominasi dalam setiap pertemuan dan kesempatan, tidak kecuali dalam silaturahmi keluarga yang ingin menikmati suasana santai dan sekedar ingin melepas penat dan rasa kangen serta mengintip nostalgia masa silam yang lucu dan indah.
Rasa dan keyakinan yang berlebihan dalam mengetahui banyak hal -- padahal sesungguhnya masih amat sangat sedikit -- mendorong adanya kecenderungan untuk selalu memonopoli forum entah dalam bentuk apapun. Hingga pendapat dan pandangan orang lain yang lebih genial dan otentik tidak sempat tampil untuk memberi inspirasi maupun aspirasi guna membuka cakrawala pandang yang lebih luas dan dalam hingga menukik pada dasar masalah yang paling subtansial sifatnya.
Kepongahan yang menimbulkan kecongkakan intelektual ini jaraknya masih terlalu jauh untuk ditautkan dengan sikap ugahari -- yang mampu membangun getaran spiritual -- semacam sinyal penghantar pesan yang cuma mampu disebut ghaib itu. Sebagai dimensi penakar dari vibrasi hati di dalam kalbu yang suci, tingkat kesulitan maupun penderitaan seorang sahabat pun dapat segera ditakar, tanpa harus diucapkan, apalagi cuma hendak dinarasikan dalam bahasa langit.
Begitulah desir angin yang membawa bisikan Tuhan mampu didengar oleh mata hati. Sebab mata hati mampu melihat sekelebat malaikat yang datang tanpa bersuara sekalipun. Seperti sapaan gunung dan laut yang ingin mengingatkan pada kesombongan manusia di bumi. Hingga topan dan badai menelan apa saja dalam sekelebat, hingga tak memberi kesempatan sedikit pun untuk berdo'a.
Kiranya hanya dengan kerendahan hati serupa itu, kata seorang cendekiawan yang bijak berpesan, sikap pongah dan kesombongan intelektual yang dibiarkan liar menggagahi vibrasi spiritual, terlanjur telah begitu banyak menimbulkan kerusakan di muka bumi. Dan etika, moral serta akhlak memang sepatutnya menjadi tekad dan keinginan bersama untuk dipulihkan dari dera penyakitnya yang parah. Karena sekarang telah sukar untuk disembuhkan dari dera penyakitnya yang kronis.
Banten, 13 Desember 2023 .
Post a Comment