PPATK Membongkar Aliran Dana Bernilai Milyaran di Rekening DE dan Mister X Yang Diduga Terlibat Jaringan Teroris
PPATK langsung memblokir rekening yang berisi uang miliaran tersebut.Dalam menyebarkan propaganda ajaran jihad sesat khas organisasi teroris ISIS, DE memanfaatkan media sosial. Ia menyerukan amaliyah dan mengunggah baiat Amir ISIS dari pusatnya di Timur Tengah. Intinya mengajak pengikutnya melakukan aksi bom bunuh diri.
DE menyebarkan seruan tersebut secara private dengan menggunakan timer.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar, mengatakan DE ghiroh DE untuk melakukan amaliyah semakin tinggi setelah berbaiat kepada amir ISIS pada 2014.“Tiga minggu ke belakang puncaknya yang bersangkutan terlihat ghirohnya semakin tinggi dengan menyebarkan ajakan atau imbauan untuk amaliyah atau aksi terorisme, sehingga pesan-pesan itu disebarkan secara private menggunakan timer,” kata Aswin dalam jumpa pers di Mabes Polri.
DE disebut telah mengunggah poster baiat kepada pemimpin ISIS, Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi. Poster itu ditulis dalam bahasa Indonesia dan Arab.
“DE mengirimkan sebuah postingan Facebook berupa poster digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bentuk bahasa arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin Islamic State, yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi,” ujar Aswin Siregar.
DE juga diduga terlibat dalam penggalangan dana. Dia diduga merupakan admin dan pembuat beberapa kanal Telegram Arsip Film Dokumenter dan Breaking News yang merupakan kanal update teror global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Pegawai KAI Lakukan Transaksi Miliar, dengan Pihak Siapa?
PPATK menyatakan beberapa rekening milik karyawan PT KAI yang ditangkap Densus 88 sudah dibekukan. Selain itu, PPATK juga memblokir rekening atas nama lain yang diduga terkait kasus terorisme. Dalam rekening DE tersebut ada uang bernilai miliaran rupiah. Namun belum dibuka dengan siapa saja DE menerima aliran uang miliaran.
“Ya kami bekukan beberapa rekening milik yang bersangkutan dan beberapa pihak terkait. Saat ini kami koordinasi terus dengan Densus 88,” kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, seperti dikutip detikcom, Rabu (16/8/2023).Ivan menjelaskan pemblokiran rekening adalah bagian dari proses analisis. Ia juga mengungkapkan bahwa nilai transaksi di rekening yang diblokir mencapai miliaran rupiah.(sup).
Post a Comment