Panggilan Hati Abah Rahman Jadi Alasan Dukung Langsung Ganjar Pranowo Jadi Presiden
Mediapertiwi,id,Medan-Paranormal Abah Rahman sangat mendukung luar biasa Capres Ganjar Pranowo yang diusung oleh Partai PDIP untuk dapat duduk menjadi Presiden RI Ke-8 di Tahun 2024. Meski jauh dukungan dari Kota Medan bukan berarti paranormal Kota Medan ternama ini tidak bisa membantu total secara gaib, pada Jum'at sekira pukul 11.00 Wib s/d Selesai.(11/8/23)
Hal itu terbukti saat 'Tim Sumut Rumah Kita', Provinsi Sumatera Utara mengunjungi dan menjemput aspirasi Abah Rahman di Kediamannya Jl.Halat Gg.Umar no.1, Kel.Komat IV, Kec.Medan Area, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Paranormal Abah Rahman adalah salah satu Dukun yang dikenal ramah serta sangat senang jika melihat langsung sosok seorang Ganjar Pranowo. Ia pun siap untuk menghidupkan kembali terkait kearifan lokal di Provinsi Sumatera Utara dan menggali kembali batang yang terendam.
“Saya Paranormal Abah Rahman, bagi saya mendukung Pak Ganjar Pranowo adalah harga diri dan panggilan hati ya karena jiwa saya jiwa beliau juga”, Ujarnya saat ditemui awak media yang bertugas.
Lanjut dikatakannya, "Terkadang Pemerintah Kita lupa untuk memfasilitasi seni budaya Nusantara kerakyatan serta Penataan kembali Pendidikan Moral Pancasila yang sempat hilang dihidupkan lagi, supaya adab perilaku anak sekarang agar bisa lebih teratur untuk hidupnya", Tegasnya lagi.
"Sehingga dalam hal ini pihak Pemerintah kedepannya sangat perlu untuk dilibatkan karena menyangkut dengan masa depan anak cucu kita kelak, dan janganlah pula untuk dipersulit terkait seni budaya kerakyatan yang secara otomatis pula dapat memajukan ekonomi kerakyatan para pedagang kecil pada Khususnya", ungkap Abah Rahman.
Panggilan Hati Abah Rahman dukung penuh Ganjar ini pun diharapkan agar teman-teman Paranormal yang lain di seluruh Nusantara dapat menjadi acuan yang jelas atas sejarah kakek nenek moyang bangsa Indonesia Majemuk terdahulu lebih memiliki moralitas serta kerukunan antar sesamanya, dalam bentuk Kebhinekaan Suku dan Budaya yang nyata tidak seperti saat sekarang ini. (Rizky Zulianda
Post a Comment