No Viral, No Justice Untuk Jujur dan Adil Dalam Pemilu 2024
Oleh:Jacob Ereste
Mediapertiwi,id,-Kesadaran memanfaatkan media sosial berbasis internet sangat efektif untuk dijadikan sarana menyampaikan gagasan, pemikiran, usulan, kritik, saran, himbauan dan seabrek hasrat serta keinginan lainnya.
Kepongahan suatu kelompok, komunitas atau organisasi sosial hingga partai politik berikut calon Ptesiden, Calon Wakil Presiden hingga calon kepala daerah serta calon legislatif tidak akan mendapat perhatian -- apalagi dukungan guna melaju dalam kontestasi Pemilu yang semakin berat, karena rakyat selaku pemilih sudah semakin kritis dan cerdas menentukan pilihannya.
Karena itu, media sosial yang kini paling efektif dan efisien untuk menyampaikan misi dan visi sebagai calon kandidat dalam kontestasi Pemilu 2023, tidak bisa mengabaikan media sosial berbasis internet yang mampu menjangkau orang per orang konstituen yang perlu disambangi sebagai pendukung yang paling potensial untuk menghantar ikut Pemilu -- baik sebagai calon Presiden, Wakil Presiden, legislatif atau pun calon kepala daerah -- yang akan dikukuhkan keabsahannya oleh Pemilu 2024.
Fenomena buzzer, influenser maupun tim sukses yang sedang tumbuh berkecambah di mana-mana menandai keperluan sosialisasi program yang menarik untuk disampaikan kepada audiens dan konstituen yang diharap bisa menjadi pendukung sekaligus pemberi suara untuk memenangkan kontestasi yang semakin berat dan tidak gampang dilakukan. Karena itu, fenomena money politik tetap dominan menjadi alternatif pilihan untuk memenangkan pertarungan. Sebab dalam sistem pemilu terbuka, tingkat popularitas, eleektabilitas dan kapasitas ketokohan dari masing-masing kandidat akan ikut menentukan hasil pendulangan suara. Maka itu, fenomena artis yang memiliki tingkat (rating) popularitas tinggi -- meski untuk banyak hal yang lain tidak memenuhi nilai dan persyaratan lainnya -- toh tidak sedikit yang mampu meraih kursi di Senayan. Dan kecenderungan dari pihak partai politik pun tampak memberi peluang besar kepada artis untuk menjadi calon unggulan sebagai pendongkrak suara partai.
Informasi, komunikasi dan publikasi yang dapat dikemas baik melalui media sosial berbasis internet sungguh sangat efektif dan efisien. Karena setiap waktu -- manakala diperlukan -- dapat digunakan sebagai penerobos sekat maupun jarak yang dahulu sangat terbatas untuk dikakukan. Dan media sosial yang berbasis internet bisa face to face atau dilakukan secara berkelompok melalui sarana zoom metting untuk menyampaikan suatu pesan atau bahkan arahan untuk dapat lebih meyakinkan satu kelompok, tim atau sebuah komunitas yang menjadi pendukung sekaligus sumber pendulangan suara.
Dan slogan no viral, no justice pun semakin relevan untuk sekaligus mengemban sistem pemantauan dan pengamanan agar proses pelaksanaan pesta demokrasi bisa benar-benar dirasakan sebagai pesta yang menggembirakan, jauh dari perlakuan kecurangan dan keculasan. Sebab pesta demokrasi minimal harus adil dan jujur. Karena perlakuan kecurangan tidak saja mungkin dilakukan oleh pihak rival dari kontestasi itu, tatapi juga mungkin dilakukan oleh pihak pelaksana atau penyelenggara pesta yang berkomplot dengan pesaing kita.
Jadi peran media sosial berbasis internet bisa juga dimaksimalkan sebagai kontrol sosial politik yang sedang berlangsung, tapi juga pengawas dan penjaga etika, moral dan akhkak panitia yang menyelenggarakan pesta, sekaligus peserta dan pihak penggembira yang sangat mungkin juga memiliki agenda sendiri.
Tigaraksa, 17 Juni 3023
Post a Comment