Bupati Wajo Amran MahmudPaparkan Materi Secara Virtual Dihadapan Tim Penilaian Pada STBM Award.
Mediapertiwi,co.wajo sulsel - Bupati Wajo, Amran Mahmud, memaparkan materi di hadapan para tim penilai pada penilaian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award yang dilaksanakan secara virtual, Jumat (24/9/2021).
Namun, orang nomor satu di Bumi Lamaddukelleng itu melakukan pemaparan pada waktu yang tidak biasa. Ya, Amran Mahmud memanfaatkan ruang tunggu Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Kota Tangerang, Banten, untuk mengikuti kegiatan virtual itu.
Sementara Amran Mahmud di bandara, tim yang terdiri atas para stakeholder terkait di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, mengikuti dari Ruang Pola Kantor Bupati Wajo. Lalu, tim penilai dari tempat masing-masing.
Amran Mahmud yang baru saja menerima Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Kategori Madya 2020 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (PPPA), memang tidak suka berlama-lama di lokasi perjalanan dinasnya. Setelah semua urusan selesai, dia selalu langsung bertolak kembali ke Wajo untuk kegiatan lainnya yang sudah terjadwal.
Pada kesempatan pemaparan tersebut, Amran Mahmud menjelaskan ada lima pilar STBM di Wajo yang sudah dilaksanakan, yaitu sosialisasi untuk tidak buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, mengelola air minum rumah tangga, mengelola sampah rumah tangga, dan mengolah limbah cair rumah tangga.
Amran Mahmud juga menyampaikan, wujud kegiatan dari lima pilar STBM di Wajo, yaitu pembangunan jamban keluarga dan mandi, cuci, kakus, pengadaan bak sampah, kontainer sampah dan motor sampah, rehabilitasi sumur/bor tangan/perpipaan/pamsimas, serta environmental health risk assessment (EHRA) atau penilaian risiko kesehatan lingkungan.
“Selain itu, kita juga sudah melakukan pembinaan dan verifikasi STBM, pengadaan sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS), pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal, pembangunan tangki septik individual pabrikasi tahun 2019–2021, pemeliharaan sarana prasarana instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) tahun 2021, penyusunan dan review dokumen strategi sanitasi kabupaten (SSK), rencana pembangunan water treatment plan,” urai Amran Mahmud.
Terkait pembiayaan kegiatan STBM di Wajo, Amran Mahmud menjelaskan bahwa itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Wajo, Dana Alokasi Khusus (DAK) perangkat daerah terkait, Alokasi Dana Desa (ADD), APBDes, dan dana kelurahan.
“Kita juga mendapatkan anggaran dari corporate social responsibility (CSR) dari PT Energy Equity Epic Sengkang dan PT Energy Sengkang,” sebut Amran Mahmud.
Amran Mahmud juga memaparkan bahwa inovasi dari pelaksanaan STBM di Wajo, yaitu Gerakan Wajo Mapaccing (Wajo Bersih), Lipa Sabbe ri Wajo (Limbah dan Sampat Saatnya Bersih dan Terbebas di Wajo), serta Bosara (Bola/Rumah Sampah Sejahtera).
Amran Mahmud pun menyampaikan terima kasih kepada semua stakeholder terkait yang senantiasa mengawal pelaksanaan STBM di Wajo. “Tentu kita berharap bahwa bukan hanya stakeholder terkait saja yang berupaya maksimal. Yang paling penting adalah bagaimana masyarakat bisa ikut berperan aktif dalam program STBM ini,” pungkasnya.
Sebagai informasi, STBM Award hadir untuk memicu provinsi, kabupaten/kota di seluruh Indonesia dalam upaya pencapaian target Sustainable Development Goals (SDG’s) 2030. Yakni, seluruh daerah di Indonesia sudah mencapai akses sanitasi aman untuk semua serta mengakhiri buang air besar sembarangan. (Tbr)Bupati Wajo, Amran Mahmud, memaparkan materi di hadapan para tim penilai pada penilaian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award yang dilaksanakan secara virtual, Jumat (24/9/2021).
Namun, orang nomor satu di Bumi Lamaddukelleng itu melakukan pemaparan pada waktu yang tidak biasa. Ya, Amran Mahmud memanfaatkan ruang tunggu Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Kota Tangerang, Banten, untuk mengikuti kegiatan virtual itu.
Sementara Amran Mahmud di bandara, tim yang terdiri atas para stakeholder terkait di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, mengikuti dari Ruang Pola Kantor Bupati Wajo. Lalu, tim penilai dari tempat masing-masing.
Amran Mahmud yang baru saja menerima Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Kategori Madya 2020 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (PPPA), memang tidak suka berlama-lama di lokasi perjalanan dinasnya. Setelah semua urusan selesai, dia selalu langsung bertolak kembali ke Wajo untuk kegiatan lainnya yang sudah terjadwal.
Pada kesempatan pemaparan tersebut, Amran Mahmud menjelaskan ada lima pilar STBM di Wajo yang sudah dilaksanakan, yaitu sosialisasi untuk tidak buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, mengelola air minum rumah tangga, mengelola sampah rumah tangga, dan mengolah limbah cair rumah tangga.
Amran Mahmud juga menyampaikan, wujud kegiatan dari lima pilar STBM di Wajo, yaitu pembangunan jamban keluarga dan mandi, cuci, kakus, pengadaan bak sampah, kontainer sampah dan motor sampah, rehabilitasi sumur/bor tangan/perpipaan/pamsimas, serta environmental health risk assessment (EHRA) atau penilaian risiko kesehatan lingkungan.
“Selain itu, kita juga sudah melakukan pembinaan dan verifikasi STBM, pengadaan sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS), pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal, pembangunan tangki septik individual pabrikasi tahun 2019–2021, pemeliharaan sarana prasarana instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) tahun 2021, penyusunan dan review dokumen strategi sanitasi kabupaten (SSK), rencana pembangunan water treatment plan,” urai Amran Mahmud.
Terkait pembiayaan kegiatan STBM di Wajo, Amran Mahmud menjelaskan bahwa itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Wajo, Dana Alokasi Khusus (DAK) perangkat daerah terkait, Alokasi Dana Desa (ADD), APBDes, dan dana kelurahan.
“Kita juga mendapatkan anggaran dari corporate social responsibility (CSR) dari PT Energy Equity Epic Sengkang dan PT Energy Sengkang,” sebut Amran Mahmud.
Amran Mahmud juga memaparkan bahwa inovasi dari pelaksanaan STBM di Wajo, yaitu Gerakan Wajo Mapaccing (Wajo Bersih), Lipa Sabbe ri Wajo (Limbah dan Sampat Saatnya Bersih dan Terbebas di Wajo), serta Bosara (Bola/Rumah Sampah Sejahtera.
Amran Mahmud pun menyampaikan terima kasih kepada semua stakeholder terkait yang senantiasa mengawal pelaksanaan STBM di Wajo. “Tentu kita berharap bahwa bukan hanya stakeholder terkait saja yang berupaya maksimal. Yang paling penting adalah bagaimana masyarakat bisa ikut berperan aktif dalam program STBM ini,” pungkasnya
Sebagai informasi, STBM Award hadir untuk memicu provinsi, kabupaten/kota di seluruh Indonesia dalam upaya pencapaian target Sustainable Development Goals (SDG’s) 2030. Yakni, seluruh daerah di Indonesia sudah mencapai akses sanitasi aman untuk semua serta mengakhiri buang air besar sembarangan. (red, hpw).
Post a Comment