Puspresnas Kemendikbud selenggarakan Ajang Kreasi Dan Prestasi Anak Berkebutuhan Khusus di Penghujung 2020
Media Pertiwi,Co.Semarang-Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan Ajang Kreasi dan Apresiasi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (AKA PDBK), pada pertengahan Desember 2020. Sebanyak 403 peserta didik mendaftarkan diri untuk berkontribusi di ajang ini. Mereka adalah siswa SLB, maupun sekolah penyelenggara inklusif dari 22 provinsi.
Melihat bakat dan talenta peserta acara ini, pelaksana tugas (plt.) Kepala Puspresnas, Asep Sukmayadi mengapresiasi setiap prestasi yang ditunjukkan oleh para peserta didik. Asep mengatakan, Puspresnas akan mendesain sedemikian rupa, agar dapat mengakomodasi ketunaan-ketunaan secara komprehensif. “Juga mengakomodasi talenta-talenta yang belum terwadahi di kegiatan-kegiatan yang sudah kita lakukan selama ini, baik di keterampilan, olahraga, seni dan budaya," ujar Asep Sukmayadi saat penutupan penilaian AKA PDBK tahun 2020 secara daring, Sabtu, (12/12).
Melihat bakat dan talenta peserta acara ini, pelaksana tugas (plt.) Kepala Puspresnas, Asep Sukmayadi mengapresiasi setiap prestasi yang ditunjukkan oleh para peserta didik. Asep mengatakan, Puspresnas akan mendesain sedemikian rupa, agar dapat mengakomodasi ketunaan-ketunaan secara komprehensif. “Juga mengakomodasi talenta-talenta yang belum terwadahi di kegiatan-kegiatan yang sudah kita lakukan selama ini, baik di keterampilan, olahraga, seni dan budaya," ujar Asep Sukmayadi saat penutupan penilaian AKA PDBK tahun 2020 secara daring, Sabtu, (12/12).
Asep mengatakan, ketika fokus pada disabilitas, seseorang tidak akan mengabaikan keindahan, kemampuan, dan keunikan dari diri mereka. "Begitu Anda belajar untuk menerima dan mencintai mereka apa adanya, secara tidak sadar, Anda akan belajar untuk mencintai diri sendiri," tegasnya.
Pada kesempatan ini, Asep Sukmayadi menjabarkan bahwa pihaknya bersama para pakar pendidikan sedang merancang extreem flexibilitas curriculum untuk anak-anak berbakat dan istimewa, termasuk juga untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Rencananya, Puspresnas akan membangun pusat-pusat prestasi di seluruh Indonesia. "Bagaimana kita membangun center-center of excellent di seluruh Indonesia yang merupakan upaya kita untuk menjangkau sejauh mungkin talenta-talenta terbaik, semoga ini menjadi bekal bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk berkarya apapun kondisinya," demikian urainya.
Senada dengan Asep, Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Hendarman mengatakan, pihaknya sedang mendesain kebijakan untuk mengakomodasi talenta-talenta dari para peserta didik berkebutuhan khusus yang belum terwadahi.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (Dikmas dan Diksus), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikbud, Samto menyakini bahwa anak-anak berkebutuhan khusus memiliki kelebihan lain dalam hidupnya. Ia menekankan, pihaknya terus meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pendidikan vokasi sebagai bekal hidup untuk mereka.
"Pendidikan vokasi ini memang ditujukan untuk membangun kemandirian peserta didik dalam mengembangkan karakter agar semua bisa maksimal dalam mengembangkan keterampilannya," ujar Samto melalui daring.
Direktur Samto melanjutkan, keberadaan anak-anak berkebutuhan khusus tidak perlu dikasihani, melainkan dihargai dan diapresiasi. Tujuannya, agar mereka memiliki motivasi yang tinggi untuk berkembang dan menunjukkan kreativitasnya di tengah-tengah masyarakat.
"Ini adalah salah satu upaya untuk memberikan penghargaan itu, apresiasi itu. Saya sebagai direktur sangat berterima kasih kepada Puspresnas sehingga dengan adanya ajang kreativitas ini semakin meningkatkan motivasi seluruh peserta didik berkebutuhan khusus maupun inklusi, pendidikan khusus, dan luar biasa," ujarnya.
Samto berharap agar para peserta dalam ajang ini tidak hanya bercita-cita menjadi juara, melainkan menjadi orang yang istimewa. Harapannya, para peserta didik tersebut bukan hanya bercita-cita jadi juara, melainkan bercita-cita menjadi orang istimewa. “Kepada para guru, kepala sekolah, dan pendamping terus dampingi anak-anak ini untuk menjadi anak-anak yang istimewa,” pesan Direktur Dikmas dan Diksus itu.
Pada kesempatan yang sama, plt. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Padmaningrum mengatakan, keberadaan lomba-lomba akan memberikan apresiasi yang tinggi, inovasi, dan semangat bagi para guru dan peserta didik untuk berkarya.
Padmaningrum berharap, agar kegiatan seperti ini tetap harus diadakan baik pada masa PJJ maupun tatap muka nantinya. “Negara harus hadir memberikan dampak yang baik bagi anak-anak hebat di Jawa Tengah maupun di seluruh Indonesia,” tegasnya. (Red,D,A./A,R.)
Sumber :kemendikbud
Pada kesempatan ini, Asep Sukmayadi menjabarkan bahwa pihaknya bersama para pakar pendidikan sedang merancang extreem flexibilitas curriculum untuk anak-anak berbakat dan istimewa, termasuk juga untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Rencananya, Puspresnas akan membangun pusat-pusat prestasi di seluruh Indonesia. "Bagaimana kita membangun center-center of excellent di seluruh Indonesia yang merupakan upaya kita untuk menjangkau sejauh mungkin talenta-talenta terbaik, semoga ini menjadi bekal bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk berkarya apapun kondisinya," demikian urainya.
Senada dengan Asep, Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Hendarman mengatakan, pihaknya sedang mendesain kebijakan untuk mengakomodasi talenta-talenta dari para peserta didik berkebutuhan khusus yang belum terwadahi.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (Dikmas dan Diksus), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikbud, Samto menyakini bahwa anak-anak berkebutuhan khusus memiliki kelebihan lain dalam hidupnya. Ia menekankan, pihaknya terus meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pendidikan vokasi sebagai bekal hidup untuk mereka.
"Pendidikan vokasi ini memang ditujukan untuk membangun kemandirian peserta didik dalam mengembangkan karakter agar semua bisa maksimal dalam mengembangkan keterampilannya," ujar Samto melalui daring.
Direktur Samto melanjutkan, keberadaan anak-anak berkebutuhan khusus tidak perlu dikasihani, melainkan dihargai dan diapresiasi. Tujuannya, agar mereka memiliki motivasi yang tinggi untuk berkembang dan menunjukkan kreativitasnya di tengah-tengah masyarakat.
"Ini adalah salah satu upaya untuk memberikan penghargaan itu, apresiasi itu. Saya sebagai direktur sangat berterima kasih kepada Puspresnas sehingga dengan adanya ajang kreativitas ini semakin meningkatkan motivasi seluruh peserta didik berkebutuhan khusus maupun inklusi, pendidikan khusus, dan luar biasa," ujarnya.
Samto berharap agar para peserta dalam ajang ini tidak hanya bercita-cita menjadi juara, melainkan menjadi orang yang istimewa. Harapannya, para peserta didik tersebut bukan hanya bercita-cita jadi juara, melainkan bercita-cita menjadi orang istimewa. “Kepada para guru, kepala sekolah, dan pendamping terus dampingi anak-anak ini untuk menjadi anak-anak yang istimewa,” pesan Direktur Dikmas dan Diksus itu.
Pada kesempatan yang sama, plt. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Padmaningrum mengatakan, keberadaan lomba-lomba akan memberikan apresiasi yang tinggi, inovasi, dan semangat bagi para guru dan peserta didik untuk berkarya.
Padmaningrum berharap, agar kegiatan seperti ini tetap harus diadakan baik pada masa PJJ maupun tatap muka nantinya. “Negara harus hadir memberikan dampak yang baik bagi anak-anak hebat di Jawa Tengah maupun di seluruh Indonesia,” tegasnya. (Red,D,A./A,R.)
Sumber :kemendikbud
Post a Comment